Hari ini aku berterimakasih sekali kepada Sis Dian  yang kembali mengingatkanku akan hal ini,

"Menargetkan calon pasangan yang layak? Bukan seperti itu caranya. Tidaklah dengan kita menargetkan seseorang yang hebat, tapi kita menargetkan diri kita sendiri agar layak didekati oleh seseorang yang hebat.."

Thank you, Sista.
Seems like now I have many things to do to be a better person :)







Ku pikir kita saling jatuh cinta. 
Ternyata kita baru mencoba untuk bisa jatuh cinta. 
Jatuh, yang benar-benar jatuh, 
dan tidak bangun lagi untuk mencari cinta yang lain.

Barangkali ada sebuah istilah yang lebih tepat untuk kita. 
Terpeleset cinta’ ?

Sayang untuk hal ini kita tidak bisa seperti Thomas Edison yang tak kenal lelah belajar dari seribu kegagalan, kembali melakukan penilaian, juga perbaikan demia sebuah keberhasilan. Sayang kita mudah lelah, kita mudah putus asa, meski baru mencobanya untuk beberapa kali. Tapi untunglah kalau dari beberapa kali itu ternyata kita sudah bisa menarik sebuah simpulan yang final.

Ketika yang bisa ku beri adalah bukan kebutuhanmu, dan yang kau beri adalah bukan pula kebutuhanku...“Kita terima saja realita bahwa kita memang tidak bisa saling menerima dan mengerti satu sama lain.”

Mungkin Tuhan punya skenario lain.
Kita percaya saja bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Sederhana, bukan?
Meski tidak mudah :)

Pengikut