Hanya pemuda yang mampu dan memiliki kapasitas untuk melindungi dunia ini. Tidak ada bangsa yang mampu bertahan tanpa adanya para pemuda.” 
 - Bhagavan Sri Satya Sai Baba -

Masa muda adalah masa indah dimana semua hal tampak begitu spesial. Ketika ia datang, secara bersamaan seluruh kemampuan yang ada pada diri manusia berfungsi secara optimal. Hal ini telah tampak sejak kehidupan purana 5000 tahun silam. Kisah Ramayana dan Mahabarata cukup memberi bukti bahwa kaum muda sangat berpengaruh terhadap nasib bangsa itu sendiri. Dalam kisah tersebut tokoh seperti Rama, Sita dan Laksmana, serta Krishna, Pandawa, dan Drupadi diceritakan secara dominan dalam melaksanakan tugasnya yakni menegakkan dharma dan menumpas adharma. Pun di Indonesia, sejak jaman kerajaan, perjuangan kemerdekaan, hingga masa reformasi, kaum muda tetap menduduki tempat strategis dalam membangun dan mempertahankan bangsa.

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat. Namun sayangnya itu hampir semua berlangsung tanpa diiringi oleh kesadaran dan cinta kasih sehingga manusia makin jauh dari rasa damai, diancam oleh kemerosotan moral. Kini dunia membutuhkan sosok-sosok yang bermoral, penuh cinta kasih dan spiritualitas, serta berdiri tegak dalam kebenaran dan kemuliaaan. Jika iptek berada di tangan manusia seperti itu, tentunya ia dapat dimanfaatkan dengan baik demi kesejahteraan manusia.

Pada tahun 1997 Svami memberi rahmat ketuhanan-Nya untuk pelantikan Sai Youth Wing sebagai bagian integeral dari organisasi Sai dunia. Dengan kemurahan hati, Svami memulai pasukan generasi muda. Beliau menaruh tanggung jawab yang maha besar di tangan semua generasi muda dan semua orang yang menerima perintah Tuhan untuk mengarahkan Pemuda Sai sebagai pemimpin-pemimpin masyarakat di masa mendatang.


Menjadi Duta bagi Kasih Sai 
Bhagavan Sri Satya Sai Baba, kehidupan Beliau, pesan Beliau, teladan Beliau, dan seluruh kegiatan kemanusiaan yang Beliau lakukan dapat diabadikan ke dalam satu kata–“KASIH”. Sai adalah kasih, kasih adalah Sai. Dengan menyadari bahwa manusia adalah perwujudan kasih, manusia patut mengembangkan kasih Tuhan ini dengan membagi kasih Tuhan ini bersama yang lain.


Pada saat berlangsungnya Youth Conference tahun 2007  di Prasanthi Nilayam, dalam kegiatan yang diikuti oleh 5000 pemuda dari seluruh pelosok negeri (termasuk dari Indonesia) selama 3 hari tersebut, Svami benar-benar menunjukkan betapa Svami mengasihi, mengistimewakan, memperhatikan pemuda. Dalam kesempatan tersebut Svami menciptakan lingam emas dari tangan-Nyadan kemudian berkata,
“Kembalilah ke Negara asalmu dan sebarkan pemuda ideal Sai, jadilah duta bagi kasih Sai!” 
Svami juga menyampaikan “9 Sadhana Spiritual” yang harus dipatuhi oleh seluruh pemuda Sai di dunia,  Kesembilan Sadhana Spiritual yang telah disampaikan oleh Svami tersebut, antara lain:

  1. Berlatih namasmaranam, 
  2. Membaca wacana-wacana / buku-buku Svami dan ikut dalam Study Circle, 
  3. Ikut serta dalam kegiatan pelayanan (Seva) secara berkelompok tanpa pamrih, 
  4. Belajar berbicara dengan lemah lembut dan mengurangi bicara yang tidak pantas, 
  5. Aktif dalam kegiatan Sai Center, 
  6. Berlatih disiplin dalam makan, 
  7. Meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan orang tua kita, 
  8. Tidak menyia-nyiakan makanan, energi, waktu, dan uang, 
  9. Berlatih meditasi dan berdoa setiap hari. 

Demikian petunjuk Svami yang diiberikan kepada seluruh pemuda Sai di dunia untuk menjadi pemuda ideal Sai agar kelak dapat menjadi pemimpin dunia yang menjungjung tinggi nilai kemanusiaaan.

Setelah mengetahui hal tersebut, kalau engkau menganggap bahwa seluruh perkataan Svami adalah benar, lalu mengapa engkau tidak melaksanakannya? Apakah karena terbentur waktu? Apakah hal tersebut menyita waktumu? Jika iya, berarti engkau tidak ingin mendapatkan ASURANSI TUHAN dan kita juga tak ingin mengalami perubahan spiritual dalam hidupmu ke tingkat yang lebih baik. Svami telah mengatur dengan baik mengenai pembagian waktu untuk aktivitas spiritual dan duniawi. Waktu yang baik digunakan untuk pemujaan adalah pada saat Brahmamuhurta (artinya tenggelam dalam kesadaran Tuhan) yakni jam 03.00 subuh - 06.00 pagi yang sangat sacral dan hening, dan saat sandhyakala (pertemuan dan perpisahan antara dua kurun waktu) yaitu jam 12 siang dan senja hari 06.00-07.00 petang. Di luar jam-jam tersebut manusia cenderung dikuasai sifat rajasik yang membuatnya menjadi bersemangat. Dengan demikian ini adalah waktu yang cocok dipergunakan untuk melakukan aktivitas duniawi sesuai dengan dharmamu. Pemuda ideal Sai selalu menjalankan memperhatikan pembagian waktu yang benar. Ia memiliki pembagian waktu yang ketat untuk studi, bhajan, meditasi dan sebagainya. Itulah yang ditekankan oleh Svami. Sebaliknya, Svami mencela percakapan dangkal yang tak ada gunanya, cara hidup yang mewah, kebiasaan yang merusak, ketagihan menonton film, membaca komik horror, bersurat-suratan dengan sahabat pena, berpakaian yang aneh-anaeh, potongan rambut (yang ganjil) gaya luar negeri untuk menarik perhatian, dan lain sebagainya. Hal semacam ini lambat laun akan menyeret kaum muda menuju jalan yang tidak benar dan tidak bermoral.

Svami telah memberi kesempatan emas kepada kita untuk melayani-Nya dengan ikut serta dalam misi-Nya di Era Satya Sai. Ini adalah kesempatan yang amat langka bahkan dalam seratus kali kehidupan manusia. Untuk itu kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang berharga ini. Ikutlah dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Sai Centre seperti bhajan, Shadana camp, medical camp, study circle, Sai Rescue, PNK, dan sebagainya. Lakukan pelayanan (seva) dengan menggunakan segenap kekuatanmu agar kekuatanmu terus tumbuh dan berkembang. Berikan cinta kasihmu kepada orang lain agar kau dapat memperdalam dan memperkaya cinta kasih tersebut. Jauhkan diri dari perkataan kasar kepada siapapun, terlebih lagi kepada orang tua walau bagaimanapun hatimu telah disakiti olehnya. “Matru deva bhavo, Pitru deva bhavo” artinya ibu dan ayahmu adalah perwujudan Tuhan di muka bumi. Inilah salah satu dharma seorang anak. Berdisplinlah dalam hal makan. Konsumsi makanan Satvik seperti yang dianjurkan Veda untuk menjaga kesehatan dan agar karaktermu menjadi baik. Jangan pula pernah membuang makanan karena makanan adalah adalah Tuhan, makanan adalah berkah dari dewi kemakmuran-Dewi Sri. Dengan jalan yang sama hargailah uang karena uang adalah Tuhan, karunia dari dewi kemakmuran-Dewi Laksmi. Selain itu, berdoa dan bermeditasilah setiap hari agar kecerdasanmu meningkat, konsentrasimu menajamkan, detak jantung dan nafas menjadi teratur, dirimu menjadi tenang dan rileks, dan memperbaiki memori otakmu. Hal terakhir yang paling penting adalah lewati hari-harimu dengan senantiasa mengidungkan nama Tuhan. Tuhan adalah sumber kehidupan, pemberi hidup, semangat dan pencerahan, serta kekuatan untuk menghadapi alaunan kehidupan.

Demikian "Sembilan Sadhana Spiritual" yang patut ditekuni oleh pemuda Sai. Apabila kita dengan sungguh-sungguh menjalankan aturan yang telah ditetapkan Svami maka dengan sendirinya Svami akan mengarahkan kita pada kekuatan Tuhan untuk memikul tanggung jawab Organisasi SAI suci yang kita cintai ini, yang juga merupakan BADAN SVAMI. Tanaman muda dapat dibantu agar tumbuh lurus, tapi setelah menjadi pohon besar yang kokoh ia tidak akan dapat diatur lagi. Sama halnya dengan manusia, semasih menjadi kaum muda-yang dalam Catur Asrama disebut pula dengan Brahmacari-masa dimana sifat-sifat kedewataan itu muncul, mari kita manfaatkan kesempatan baik ini untuk melayani Tuhan dengan segenap cinta. Jangan ulur waktu lagi. Setelah membaca tulisan ini, tersenyumlah sambil berkata
“Terimakasih Svami, kau telah tunjukkan jalan terang di hadapanku. Tuntun aku selalu agar aku dapat menjadi pemuda ideal Sai – duta bagi kasih Sai.”

*tulisan dipersembahkan kepada kaki padma Sad Guru, Bhagawan Sri Sathya Sai Baba, dalam Ulang Tahun Beliau yang ke-81. SVAMI, I'M YOURS :')

Referensi / Rujukan :

  1. Sai Study Group Gianyar: Pemuda Ideal Sai Duta bagi Kasih Sai (terjemahan dari hasil Youth Conference di Puthaparthi Tahun 2007), 2008.
  2. Surpi Aryadharma: Melahirkan Generasi Berkarakter Dewata, Penerbit Bali Post, Denpasar, 2005.
  3. Sri Satya Sai Publications Society Kerala: Buku Pedoman untuk Generasi Muda Sai (terjemahan), Penerbit Paramitha, 2008
  4. Sai Study Group Gianyar: Pemuda Ideal Sai Duta bagi Kasih Sai (terjemahan dari Youth Conference Tahun 2007 di Puthaparthi), 2008
  5. Disampaikan langsung oleh Surpi Aryadharma saat Youth Camp di SSG Celuk, Gianyar, 2008
  6. N. Kasturi: Sadhana (Disiplin Spiritual), Penertbit Paramitha, Surabaya, 1999., 
  7. Swami Siwananda: Intisari Agama Hindu, Penertbit Paramitha, Surabaya, 1997, 
  8. I Wayan Waswinara: Gayatri Sadhana Mahamantra Menurut Weda, Penertbit Paramitha, Surabaya, 1997, 
  9. Surpi Aryadharma: Melahirkan Generasi Berkarakter Dewata, Penerbit Bali Post, Denpasar, 2005.
  10. Clotil Fracassi and Paul Urbani: Kasih Sayang dan Restu Sri Satya Sai (terjemahan), penerbit Yayasan Sri Satya Sai Indonesia, Jakarta, 2001
0 Responses

Posting Komentar

Pengikut